Refreshing with my friends @Dreamland Salatiga

Playing Firefox... Amazing!!!!

A Folk Song from Dancer. " Marendeng Marampa' "

My Lovely Guitar (^_^)

My Faculty in Satya Wacana Christian University

Selasa, 28 Mei 2013

Renungkan 6 Pertanyaan ini

Suatu hari , Seorang Guru berkumpul dengan murid-muridnya. Lalu beliau mengajukan enam pertanyaan.


1. Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?

Murid-muridnya ada yang menjawab “orang tua”, “guru”, “teman”, dan “kerabatnya” ..
Sang Guru menjelaskan semua jawaban itu benar.

Tetapi yang paling dekat dengan kita adalah “kematian”. Sebab kematian adalah PASTI adanya….





2. Lalu Sang Guru meneruskan pertanyaan kedua, “Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini?

Murid-muridnya ada yang menjawab… “negara Cina”, “bulan”, “matahari”, dan “bintang-bintang” Lalu Sang Guru menjelaskan bahwa semua jawaban yang diberikan adalah benar…

Tapi yang paling benar adalah “masa lalu”.
Siapa pun kita… bagaimana pun kita…dan betapa kayanya kita… tetap kita tidak bisa kembali ke masa lalu, sebab itu kita harus menjaga hari ini… dan hari-hari yang akan datang..


3. Apa yang paling besar di dunia ini?

Murid-muridnya ada yang menjawab “gunung”, “bumi”, dan “matahari”.
Semua jawaban itu benar kata Sang Guru …

Tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah “nafsu”. Banyak manusia menjadi celaka karena memperturutkan hawa nafsunya. Segala cara dihalalkan demi mewujudkan impian nafsu duniawi. Karena itu, kita harus hati-hati dengan hawa nafsu ini… jangan sampai nafsu membawa kita ke neraka (atau kesengsaraan dunia dan akhirat).


4. Apa yang paling berat di dunia ini?

Di antara muridnya ada yang menjawab… “baja”, “besi”, dan “gajah”.
“Semua jawaban hampir benar…”, kata Sang Guru, tapi yang paling berat adalah “memegang amanah”


5. Apa yang paling ringan di dunia ini?

Ada yang menjawab “kapas”, “angin”, “debu”, dan “daun-daunan”.
“Semua itu benar…”, kata Sang Guru, tapi yang paling ringan di dunia ini adalah meninggalkan ibadah.


6. Pertanyaan terakhir, “Apakah yang paling tajam di dunia ini?"

Murid-muridnya menjawab dengan serentak… “PEDANG…!! !”

“(hampir) Benar…”, kata Sang Guru. Tetapi yang paling tajam adalah lidah manusia. Karena melalui lidah, manusia dengan mudahnya menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri.

Momen Pas Bikin Foto-foto ini Lucu

Sebuah foto yang baik bisa menceritakan banyak hal. Dan seringkali dibutuhkan momen yang pas untuk menghasilkan foto yang bisa bercerita.

Berikut akan disajikan kumpulan foto yang dijepret pada momen yang tepat (right moment). Hasilnya pun jadi unik dan lucu. Lumayan untuk penghibur bagi yang mengalami hari berat di kantor, atau
kalian yang mumet meghadapi Ujian Nasional.
 
Kebetulan di belakang rusa ini ada yang sedang mengepakkan sayapnya. Lalu jepreeet! 
Seolah-olah kita melihat keturunan Unicorn ?
 
 
 Manusia berkepala anjing?
 
 
 Wow, Obama menyalurkan ilmu tenaga dalam atau menangkap matahari?
 
 
 Ingat dongeng bahwa manusia memperoleh bayi karena dikirim oleh bangau?
Tampaknya foto ini berhasil menerjemahkan dongeng tersebut :)
 
 
Mesin cuci yang bosan dengan tugasnya ? :P
 
 
 Anjing ini sangat pintar mencari tempat buang air kecil.
Bila ini iklan kampanye politik, rasanya jadi pukulan telak, ya...
 
 
 Lihat roda sepeda ini...
 
 
Kupu-kupu dengan pola sayap unik, hinggap di ruang tengkorak mata
dan hasilnya unik, ya :)
 
 
Perhatikan pelari berkaos biru di sebelah kiri dan yang paling kanan.
Ekspresi wajah mereka menimbulkan interpretasi yang beragam saat kita melihatnya.
 
 
  Lihat Celana  salah satu pemain rugby ini robek?
Namun lihat reaksi 3 pemain di sebelah kiri... 
Tebak, apakah mereka konsentrasi pada bola atau celana tersebut ? :P

Lucunya, Kumpulan Foto Hewan yang Tertawa

"What a wonderful world." Demikian lantun Louis Armstrong dalam lagunya yang melegenda, bahwa hidup ini memang indah. Masalah pasti selalu datang menghampiri kita. Terkadang membuat penat dan putus asa.

Perlu keyakinan kuat, bahwa ada banyak cara menghibur diri agar kembali semangat. Salah satu cara misalnya dengan melihat kumpulan foto di bawah ini. Hewan-hewan pun bisa tertawa, karena bumi ini memang tempat yang teramat indah. Mau ikut tertawa bersama mereka?









Life of PI: Menyadari Kebesaran Tuhan Lewat Alam

Life of PI diangkat ke layar lebar dari novel dengan judul sama. Yang menarik, sejak berita tentang pembuatan film ini, banyak pembaca novelnya ragu apakah mungkin bisa diterjemahkan ke dalam film mengingat daya imajinasi sang penulis begitu luar biasa.

Begitu nama Ang Lee dipilih menjadi penanggungjawab film Life of PI, tantangan tersebut sedikit banyak terjawab. Ok, film sebelumnya Brokeback Mountain walau bagus tetap kalah di Oscar dengan karya lain ala Hollywood (inikah lambang hegemoni Amerika?). Tapi maha karya Ang Lee terekam kuat dalam benak penggemarnya saat melahirkan Crouching Tiger, Hidden Dragon yang spektakuler.

Maka pantas bila Life of PI pun ditunggu penikmat film. Apalagi semenjak gembar-gembor review positif yang tercurah selama test screening-nya.

Life of PI, gaya penuturan film ini serupa dengan Titanic. Ada adegan saat pewawancara menanyakan ke narasumber atas kejadian masa lampau yang menjadi isu sedap di dunia. Dengan lugas dan santainya, pemeran utama kita mendongengkan pengalaman luar biasanya saat harus mengarungi kesepian tengah samudera dengan hanya ditemani seekor harimau. Mulai rasa takut hingga berhasil menjadikannya sahabat.

Tapi inti film ini bukan hanya itu. Life of Pi juga mengisyaratkan keintiman manusia dengan sang penciptanya. Masih terbayangi dengan agama dan kepercayaan, peristiwa ajaib tadi malah menghantarkan tokoh utama ke daerah yang lebih personal dan sensitif.

Ang Lee dengan pintarnya memadukan hukum alam dengan dunia showbiz menjadi satu produk yang patut dibicarakan. Habitat dan ekosistem mulai dari kebun binatang, laut, hingga pulau tak bernama dilukiskan dengan sangat nyata. Kita seperti diajak menonton Animal Planet.

Pada adegan bencana alam, badai pun dibuat senyata mungkin. Tanpa diperlihatkan orang terkasih kita menjadi korban, adegan tersebut malah menjadi salah satu dari sekian banyak adegan terkuat di film ini. Enigma Tuhan yang dipertanyakan oleh Pi akan tujuan hidup dan kepergian 'teman baik'-nya menimbulkan sejuta dan keberagaman pertanyaan akan kehidupan paska berjuta rintangan tersebut.

Begitu banyak kejutan yang Ang Lee berikan, mulai dari kenaturalan akting para pemain 'tidak terkenal'-nya, beragam makhluk bumi yang amat cantik, kekuatan dialog yang berisi, hingga sinematografi yang menakjubkan.

Semangat pesan moral yang dibeberkan Ang Lee sangat pas ditujukan bagi manusia sehubungan interaksinya dengan alam dan pencipta. Perihal agama, cinta kasih terhadap sesama makhluk, perjuangan dan tujuan hidup memang ditata dengan sangat rapih.

Kemampuan bercerita yang kokoh dan kesempurnaan lukisan bergerak dari film ini adalah bukti nyata bagaimana seorang non-Amerika mampu menggabungkan beberapa kultur dan negara di dalam satu layar.


Life of Pi
Sutradara: Ang Lee - Skenario: David Magee / Penulis Novel: Yann Martel - Aktor: Suraj Sharma (Pi Patel) - Irrfan Khan (Pi Patel dewasa) - Ayush Tandon (Pi Patel 11 tahun) - Gautam Belur (Pi Patel 5 tahun) - Tabu (Gita Patel)
 
Trailer : http://www.youtube.com/watch?v=mZEZ35Fhvuc&feature=player_embedded

Gua Alami Terindah ini Ada di Papua

Pulau Papua diibaratkan adalah sebuah permata yang belum diasah. Masih banyak keindahan yang tersembunyi di tanah papua ini. Salah satunya di Negara tetangga kita , Papua Nugini  yang memiliki gua besar di bawah pegunungan Nakanai of New Britain, Papua Nugini.

Baru-baru ini para peneliti dan penjelajah menjalankan misi mereka mengeksplorasi  gua besar di bawah pengunungan tersebut. Hasilnya para peneliti tersebut merasa takjub dengan pemandangan yang disajikan di hadapan mereka. 
Salah satu fotografer Perancis Philippe Bence, yang menggambarkannya sebagai petualangan yang luar biasa dan tak terlupakan. Mereka menemukan ruang besar yang penuh dengan stalagmit dan stalaktit-batu kapur yang terbentuk perlahan-lahan sebagai menetes kalsium dari atap gua.






Ekstrim, Mendayung Perahu di Antara Lelehan Lava

Mendayung perahu di antara lelehan lava berikut ini pastinya tidak akan pernah Anda bayangkan untuk Anda lakukan. Aksi menantang bahaya ini dilakukan oleh Pedro Olivia, Chris Korbulic dan Ben Stookesberry dari Brazil yang mengarungi perairan di sekitar lelehan lava merah yang mengalir dari gunung berapi Kilauea, kepulauan Hawaii.





Namun, itu saja dianggap tidak cukup karena Pedro memutuskan untuk menjelajahi pantai dengan berjalan kaki. Bahkan, dia nekad menguji suhu panas lava sekitar 700 hingga 1100 derajat celcius dengan mencelupkan dayungnya dan segera mengangkatnya sebelum terbakar.

Selama seharian, kelompok ini menjelajahi aliran lava dari tebing berketinggian 200 kaki di saat air yang telah bercampur lava merah dengan suhu 50 derajat celcius menerjang ganas.

Dari pengalamannya, Ben mengungkapkan bahwa salah satu ancaman terbesar adalah uap beracun yang dihasilkan saat lava menghempas ke dalam air. Saat itu, air laut bisa membakar kedua tangan mereka.




Sebenarnya, tiga orang ini sedang melakukan syuting perjalanan dengan perahu kayak untuk siaran televisi di Brasil. Selama perjalanan, mereka telah menjelajahi 300 air terjun dan sungai di 4 pulau: Big Island, Kauai, Maui dan Oahu.




Kilauea adalah salah satu gunung berapi teraktif di dunia. Gunung ini melingkari sisi barat daya Big Island di Hawaii. Kebanyakan peneliti merujuknya sebagai bagian dari gunung Mauna Loa. Namun berdasarkan data geologi, Kilauea adalah sebuah gunung terpisah.






Tercatat ada sebanyak 61 letusan aktif sejak tahun 1983. Ketinggian gunung ini sekitar 4.190 kaki di atas permukaan laut dan mencakup 14 persen wilayah Big Island. Gunung ini memuntahkan lava di sepanjang sisi yang mengalir ke Samudera Pasifik.